PROPOSAL
Outing with Parents
Rabu, 19 Juni 2013
Rumah Autis
Jl. Al Husna No.39 RT 002 RW 001, Jati
Kramat,
Jati Asih, Kota Bekasi 17421
Autisme
dan Permasalahannya
Autis. Kata ini
mungkin masih asing bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang kini jumlahnya
hampir 240 juta jiwa. Autis atau autisme hanyalah satu dari sekian banyak
permasalahan yang begitu kompleks di negeri ini. Mirisnya, sebagian kecil yang
tahu pun mungkin juga hanya sekedar tahu setelah mendengar olok-olok; “Autis, Lo!” dari teman-temannya.
Autis
atau Autisme berasal dari kata “Autos” yang berarti diri sendiri, sebagaimana
kecenderungan penyandang autis yang memang “terjebak” di dunianya sendiri.
Secara umum, penyandang autisme memiliki gangguan atau kesulitan pada tiga
aspek yang meliputi Interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
Data
beberapa penelitian di dunia menyebutkan, prevalensi penyandang autisme adalah
1:5000. Ini adalah sesuai yang disampaikan oleh Leo Kanner, tokoh perintis
penelitian tentang autisme pada tahun 1943. Lalu menurut Victor Lotter di
Inggris tahun 1966 autisme telah ditemukan pada 4-5 anak per 10.000 anak.
Penelitian Tanaove di
Jepang (1988) menyebutkan autisme ditemukan pada 13 per 10.000 anak, sedangkan
yang paling mencengangkan adalah penelitian di Amerika Serikat tahun 2000,
autisme ditemukan pada 1 per 150 anak. Dari data tersebut, dapat dicermati
kecenderungan yang terus meningkat setiap dekade.
Bagaimana di Indonesia? Dari data BPS tahun 2005, jumlah
anak usia 5 – 19 tahun hampir mencapai 63 juta. Walaupun belum ada penelitian
khusus yang dapat menyajikan data yang
jelas, jika diasumsikan setiap 150 anak terdapat 1 anak autis, maka di
Indonesia diperkirakan terdapat lebih dari 420.000 anak autis dengan rentang
usia 5 – 19 tahun.
Fenomena sosial-kemanusiaan ini
sungguh layak untuk menjadi perhatian bersama. Kompleksitas permasalahan yang
dihadapi oleh penyandang autis ternyata tidak hanya berdampak pada individu
penyandang itu saja, tetapi juga kepada keluarganya maupun lingkungan
masyarakat dimana ia tinggal. Banyak keluarga yang masih tidak menerima atau
bahkan menyembunyikan apabila ada bagian dari keluarganya adalah penyandang
autis. Belum lagi lingkungan/masyarakat tradisional yang masih awam terhadap
autisme kebanyakan juga masih memandang sebelah mata atau bahkan menolak
kehadiran penyandang autis di lingkungan mereka.
Wajar bila banyak keluarga anak-anak ini, khususnya
dari kalangan kurang mampu, makin dibuat ‘menjerit’ oleh tiga hal: pertama, oleh berbagai kepedihan mengasuh
anak-anak tersebut, yang memiliki gangguan amat kompleks dan seolah tak berakhir; kedua, oleh biaya terapi maupun
pendidikan yang amat mencekik; dan ketiga, oleh bayangan ketakutan tentang
masa depan mereka yang memilukan.
Latar
Belakang
Anak-anak penyandang autisme dalam
terminologi pendidikan masuk ke dalam kategori Anak berkebutuhan khusus (ABK).
Mereka memerlukan berbagai kegiatan yang menunjang dan mendukung perkembangan
sosial dan adaptasi lingkungan di luar lingkungan keluarga ataupun sekolah.
Diharapkan dengan kebersamaan untuk berada di luar lingkungan kesehariannya,
anak-anak ini mendapatkan banyak input
positif baik fisik maupun kemampuan sosialnya.
Kepada merekalah kita memiliki tanggung jawab moral dalam
masalah pelaksanaan pendidikan, pembinaan, keterampilan,
dan pengalaman agar kelak mereka dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan di
lingkungan luar keluarga maupun sekolah. Dengan demikian, harapan akan siapnya
mereka dengan kondisi lingkungan apapun akan terwujud.
Dalam hal ini, Rumah Autis bermaksud menyelenggarakan
kegiatan yang menunjang pada perwujudan di atas dengan mengadakan kegiatan
massal anak-anak dalam menikmati perjalanan bersama dan rekreasi sebagai salah
satu input kemampuan fisik dan sosialisasi.
Waktu &Tempat
Waktu : Pukul 09.00 – 15.00 WIB
Hari, Tanggal : Rabu, 19 Juni 2013
Tempat : Kebun Binatang Ragunan
Tujuan Umum
1.
Mengenalkan anak-anak berkebutuhan
khusus dengan lingkungan di luar rumah dan sekolah
2.
Meningkatkan
kebersamaan antara anak-anak berkebutuhan khusus (aspek sosialisasi dan interaksi)
3.
Meningkatkan
pemahaman anak-anak berkebutuhan khusus tentang
alam dan kegiatan outdoor
4.
Mengenalkan
binatang secara nyata kepada anak
5.
Membentuk
sikap, tingkah laku di luar area sekolah sebagai proses generalisasi
sosialisasi anak berkebutuhan khusus
6.
Memperbaiki
adaptasi anak di lingkungan baru.
7.
Menanamkan semangat dan menghilangkan kejenuhan
dari rutinitas.
8.
Meningkatkan
kemandirian dan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus.
9.
Memberikan
input sensorik dan motorik (Sebagai aplikasi Terapi Sensori Integrasi langsung
di alam)
Tujuan khusus
A. Program Terapi
Menggeneralisasi materi atau pelajaran
di kelas ke objek sesungguhnya, diantaranya:
Ø Menyamakan gambar binatang dengan
objek langsung
Ø Mengidentifikasi binatang
Ø Identifikasi suara
Ø
Melabel
nama-nama binatang
B. Program Sekolah dan BLK
Ø Dapat mengelompokkan binatang
a. Makanan
b. Ukuran
c. Habitat
Ø
Deskripsi
keseluruhan
Bentuk Kegiatan
Semua aktivitas ini
dapat mengembangkan kemampuan sosial ABK seperti kerjasama, adaptasi,
kemandirian serta memberikan stimulasi sensori untuk anak berkebutuhan khusus,
seperti input keterampilan fisik seperti rasa sentuh,
rasa sendi, keseimbangan, dll.
Sasaran Kegiatan
Ø Siswa Terapi dan Sekolah
di 7 Cabang Rumah Autis
Ø
Terapis, Guru dan Relawan Rumah Autis
Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini akan
dijalankan dan
dikoordinasikan sepenuhnya oleh Rumah Autis. Namun tentunya, Rumah
Autis juga membuka kesempatan bagi pihak lain yang ingin turut berpartisipasi dan
terlibat langsung dalam kegiatan ini dengan mengadakan kesepakatan sebelumnya.
Susunan Panitia
Pembina : Direktur Rumah Autis
Mohamad Nelwansyah
Penanggung Jawab : Pipit Rubiyanti
Ketua Panitia : Arief Zulkarnain
Bendahara : Dewi Anggraeni
Sekretaris : Dilla
Ruscita Syahdien
Sie Dana : Divisi Komfra Rumah Autis
Sie Acara : Yasmir
·
Iradah,
Agus Jailani (Cabang Bekasi)
·
Kholiyanti
(Cabang Karawang)
·
Dani
Saeful (Cabang Tangerang)
·
Eka
Yulianti (Cabang Priuk)
·
Elin
Marlina (Cabang Bogor)
·
Selviana
(Cabang Gunung Putri)
·
Ajeng
Pradhana (Cabang Depok)
Tim Perlengkapan : Supri, Bayu, Nanda, Maka
Ketua Panitia
Kegiatan Per Cabang
1.
Ardani
(Ka.Cabang Bekasi)
2.
Dani
Saeful (Kord. Cabang
Tangerang)
3.
Hamid (PJS. Cabang Gunung
Putri)
4.
Eka Yulianti (Ka. Cabang Tanjung Priuk)
5.
Ajeng
Pradhana (Ka. Cabang Depok)
6.
Lely
Solihat (Ka. Cabang Bogor Pakuan)
7.
Fielda
Meithya Santini (Ka. Cabang Karawang)
Terapis / pendamping : Seluruh Terapis/Guru/Asisten/Relawan
Rumah Autis
Sie.
Dokumentasi : Eko
Penutup
Demikianlah
proposal ini kami buat. Atas waktu dan perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Lampiran
Rencana Anggaran Kegiatan
NO
|
Uraian
|
Jumlah
|
Harga
|
TOTAL
|
1
|
Digital Printing
|
|
|
|
|
- Spanduk
|
2 Pcs
|
250,000
|
500,000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Dokumentasi
|
|
|
|
|
Dokumentasi foto dan Video
|
1 Paket
|
|
500,000
|
|
|
|
|
|
4
|
Biaya di lokasi
|
|
|
|
|
Tiket masuk
|
450
|
10,000
|
4,500,000
|
|
Snack (panitia + orang tua & anak)
|
450
|
5,000
|
2,250,000
|
|
Makan Siang
|
450
|
20,000
|
9,000,000
|
|
|
|
|
|
|
Transportasi 7 Cabang:
|
|
|
|
|
Ø Rumah Autis Bekasi
|
5 Unit
(3 bus besar dan 2 mobil)
|
|
5.000,000
|
|
Ø Rumah Autis Tangerang
|
1 Unit (minibus Elf)
|
1,000,000
|
1,000,000
|
|
Ø Rumah Autis Gunung Putri
|
1 Unit
(bus besar)
|
1,000,000
|
1,000,000
|
|
Ø Rumah Autis Bogor
|
|
Ø Rumah Autis Tanjung Priuk
|
2 Unit
(bus besar)
|
900,000
|
1,800,000
|
|
Ø Rumah Autis Depok
|
1 Unit (bus sedang)
|
1,000,000
|
1,000,000
|
|
Ø Rumah Autis Karawang
|
1 unit
(bus sedang)
|
1,000,000
|
1,000,000
|
|
|
|
|
|
5
|
Man
Power
|
|
|
|
|
Pendampingan Anak
|
100
|
50,000
|
5,000,000
|
|
|
|
|
|
6
|
Lain-lain
|
|
|
|
|
Administrasi dan survey
|
|
|
2,000,000
|
|
TOTAL
|
|
|
34,750,000
|